Perklik.com – Ngawi, 14 Mei 2025
Kejadian tak biasa terjadi di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, saat seorang pria lanjut usia terpaksa mendatangi petugas pemadam kebakaran (Damkar) karena mengalami masalah serius pada bagian tubuh yang sangat sensitif. Kakek berusia 65 tahun tersebut meminta pertolongan untuk melepaskan sebuah cincin paralon yang dipasangnya sendiri di alat vital.
Insiden ini sontak mengejutkan tim Damkar Ngawi yang menerima laporan pada dini hari. Kakek bernama Suroso (nama disamarkan), warga Kecamatan Jogorogo, datang ke RS Widodo Ngawi dengan kondisi yang tampak sangat tidak nyaman. Ia mengeluh kesakitan dan tak mampu buang air kecil sejak dua hari sebelumnya.
Tim penyelamat yang menerima laporan segera berkoordinasi dengan pihak medis untuk membantu menangani kasus yang cukup langka ini. Menurut penuturan Purwanto, Kepala Seksi Operasi dan Penyelamatan Damkar Ngawi, proses pelepasan cincin paralon dari alat vital korban membutuhkan waktu hampir satu jam.
“Beliau memasang paralon sepanjang sekitar 3 cm di alat kemaluannya dua hari sebelumnya. Awalnya merasa baik-baik saja, tapi kemudian merasa sakit dan tidak bisa buang air kecil. Akhirnya datang ke kami meminta bantuan,” ujar Purwanto.
Operasi pelepasan dilakukan dengan hati-hati oleh tim Damkar yang telah dibekali alat khusus, serta diawasi langsung oleh tim medis rumah sakit. Proses berlangsung dari pukul 04.30 WIB hingga 05.30 WIB. Meski menegangkan, akhirnya alat tersebut berhasil dilepaskan tanpa tindakan bedah.
Kakek tersebut mengaku bahwa ia sengaja memasang cincin dari paralon dengan tujuan agar bisa mengendalikan dorongan seksualnya. Namun, tanpa disadari, tindakan tersebut justru membahayakan dirinya sendiri.
Pasca kejadian, korban langsung mendapatkan perawatan medis lanjutan untuk mengatasi pembengkakan dan luka ringan di bagian kemaluannya. Pihak rumah sakit menyarankan agar pasien menjalani observasi beberapa hari untuk memastikan tidak ada kerusakan lanjutan.
Kejadian ini menambah daftar panjang insiden tak lazim yang ditangani petugas pemadam kebakaran, yang belakangan tidak hanya bertugas memadamkan api, tetapi juga menangani penyelamatan non-konvensional seperti kasus ini.
Peristiwa ini diharapkan menjadi pelajaran bagi masyarakat, khususnya lansia, untuk tidak sembarangan melakukan tindakan ekstrem terhadap tubuh sendiri tanpa pendampingan atau pengetahuan medis yang tepat. Bila mengalami gangguan kesehatan atau keluhan pribadi, langkah paling bijak adalah berkonsultasi dengan tenaga medis profesional.(Tim)
Tidak ada komentar