Anak Bandar Narkoba Jadi Otak Penyerangan Polisi di Medan Belawan, Dua Motor Dibakar

admiin
15 Mei 2025 19:03
Nongkrong 0 70
3 menit membaca

PerKlik.com – Kepolisian Resor Pelabuhan Belawan berhasil menangkap seorang pria bernama Alva Bintara Putra Nasution (31), yang diduga menjadi otak penyerangan terhadap personel polisi saat penggerebekan narkoba di kawasan Lorong Proyek, Kelurahan Bagan Deli, Kecamatan Medan Belawan, Sumatera Utara. Ironisnya, Alva diketahui merupakan anak dari Ismail Nasution, seorang bandar narkoba yang sempat dilepas polisi karena sempat diserang saat proses penangkapan.

Penangkapan terhadap Alva dilakukan setelah polisi mengembangkan kasus penyerangan brutal yang menyebabkan dua unit sepeda motor milik polisi dibakar massa saat penggerebekan narkoba berlangsung. Alva ditangkap setelah polisi lebih dahulu mengamankan empat tersangka lain yang turut serta dalam penyerangan.

“Iya, benar yang bersangkutan merupakan anak dari Ismail Nasution. Ia diduga sebagai otak dari aksi penyerangan tersebut,” ungkap Pelaksana Harian (Plh) Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Wahyudi Rahman, Kamis (15/5/2025), seperti dikutip dari detikSumut.

Menurut Wahyudi, Alva memiliki peran penting dalam peristiwa tersebut. Ia diduga memprovokasi massa untuk melakukan perlawanan terhadap polisi. Aksi provokasi itu dimulai saat Alva bersama seorang pelaku lain berinisial F, yang saat ini masih dalam pengejaran (buron), menarik sepeda motor milik petugas ke tengah jalan umum. Setelah itu, F membuka tangki bensin motor hingga bahan bakarnya tumpah ke jalan.

“Selanjutnya, pelaku R menyulut api dengan mancis sehingga menyebabkan motor terbakar. Tak berhenti di situ, Alva bersama pelaku lain bernama Ari kemudian mengangkat motor lainnya dan meletakkannya di atas motor yang sudah terbakar, memperparah kerusakan,” jelas Wahyudi.

Peristiwa penyerangan ini terjadi saat tim kepolisian tengah melakukan penggerebekan terhadap aktivitas peredaran narkoba di lokasi yang dikenal rawan peredaran narkotika tersebut. Diduga kuat, aksi perlawanan dilakukan untuk menggagalkan upaya penggerebekan sekaligus memberi perlindungan kepada para pelaku bisnis haram di wilayah tersebut.

Sebelum berhasil menangkap Alva, pihak kepolisian terlebih dahulu menangkap empat orang pelaku lain yang terlibat dalam insiden tersebut. Mereka adalah Ramli Hidayat (39), Ari Juanda (22), Irwandana (25), dan Adi Syahputra (38). Semua pelaku kini ditahan dan menjalani pemeriksaan intensif oleh pihak kepolisian.

Terkait ayah Alva, yakni Ismail Nasution, polisi sebelumnya pernah berusaha menangkapnya dalam kasus narkoba, namun upaya itu gagal karena saat itu aparat mendapat serangan dari sekelompok massa. Dalam situasi yang membahayakan petugas, akhirnya Ismail terpaksa dilepas untuk menghindari kerusuhan yang lebih besar.

Peristiwa ini menjadi cermin betapa kuatnya jaringan peredaran narkoba yang telah membentuk struktur perlindungan sosial di tingkat akar rumput, bahkan tidak segan untuk menggunakan kekerasan demi menghalangi penegakan hukum.

“Kami tidak akan berhenti sampai di sini. Para pelaku lain yang masih buron sedang dalam pengejaran. Kami tidak akan mentolerir tindakan kekerasan terhadap petugas, apalagi untuk melindungi aktivitas kriminal seperti narkoba,” tegas Wahyudi.

Ia juga menambahkan bahwa pihaknya terus melakukan patroli dan penyisiran di wilayah rawan narkoba, termasuk di kawasan Bagan Deli yang dikenal sebagai salah satu titik merah peredaran narkotika di Medan Belawan.

Pihak kepolisian berjanji akan menuntaskan kasus ini hingga tuntas, termasuk membuka kembali penyelidikan terhadap Ismail Nasution dan jaringan yang ada di belakangnya. Kepolisian juga mengimbau masyarakat untuk tidak ikut melindungi pelaku kejahatan dan segera melapor jika mengetahui aktivitas mencurigakan di lingkungan mereka.

Dengan tertangkapnya Alva dan komplotannya, diharapkan menjadi pintu masuk bagi aparat untuk membongkar lebih dalam jaringan peredaran narkoba yang selama ini merajalela di wilayah pesisir Medan tersebut.(Tim)

 

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *