FIFA Jatuhkan Sanksi ke PSSI: Indonesia Didenda Rp400 Juta dan Harus Main dengan Penonton Terbatas

admiin
26 Agu 2025 14:40
Olahraga 0 91
2 menit membaca

PerKlik.com – Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) resmi menjatuhkan sanksi kepada Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) terkait insiden diskriminasi dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia antara Timnas Indonesia melawan Bahrain di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, pada 25 Maret 2025.

Anggota Komite Eksekutif PSSI, Arya Sinulingga, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menerima surat keputusan dari FIFA pada Sabtu, 10 Mei 2025. “Kami sudah mendapatkan surat dari FIFA dengan referensi FDD-23338 terkait Pasal 15 tentang Diskriminasi. Dalam surat itu diputuskan PSSI harus bertanggung jawab atas perilaku diskriminatif suporter saat pertandingan Indonesia vs Bahrain,” ujar Arya, Minggu, 11 Mei 2025.

Insiden di Tribun GBK

Menurut FIFA, pelanggaran terjadi pada menit ke-80 pertandingan, tepatnya di sektor 19 tribun utara dan selatan GBK. Sekitar 200 suporter tuan rumah kedapatan melontarkan slogan bernuansa xenophobia dengan seruan “Bahrain blablabla”. Atas insiden tersebut, FIFA menilai PSSI lalai dalam mengantisipasi tindakan diskriminatif di stadion.

Bentuk Sanksi dari FIFA

Akibat pelanggaran ini, PSSI dijatuhi dua bentuk hukuman:

  1. Denda finansial sebesar lebih dari Rp400 juta.
  2. Pembatasan jumlah penonton pada laga kandang berikutnya melawan Cina pada 5 Juni 2025.

Dalam aturan itu, PSSI diwajibkan menutup sekitar 15 persen kursi stadion, khususnya di area belakang gawang (tribun utara dan selatan). Meski begitu, FIFA memberikan opsi agar kursi tersebut bisa tetap ditempati oleh komunitas khusus, seperti pelajar, perempuan, keluarga, atau kelompok anti-diskriminasi, dengan syarat harus dipasang spanduk bertuliskan pesan anti-diskriminasi.

Tugas Tambahan untuk PSSI

Tak hanya sanksi denda dan pembatasan penonton, FIFA juga meminta PSSI menyusun rencana komprehensif dalam memerangi segala bentuk diskriminasi di ekosistem sepak bola Indonesia. Program ini mencakup literasi dan edukasi bagi para suporter agar tidak lagi melakukan tindakan bernuansa kebencian, rasisme, maupun diskriminasi lainnya.

“Ini pembelajaran besar bagi kita semua. Memang merugikan, tapi harus kita tanggung bersama. Ke depan, PSSI akan melakukan langkah-langkah pendidikan dan literasi kepada suporter agar kejadian serupa tidak terulang,” tegas Arya.

Sikap Tegas FIFA

Sebagai federasi internasional, FIFA menolak keras segala bentuk xenophobia yang mencakup kebencian atau ketakutan terhadap pihak asing maupun kelompok berbeda. Prinsip FIFA adalah menjunjung tinggi kesetaraan, kemanusiaan, dan rasa saling menghargai dalam dunia sepak bola yang mempersatukan berbagai bangsa.(tim)

 

 

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *