Haji 2026 Terancam? Saudi Sempat Wacanakan Pangkas Kuota Indonesia 50 Persen, BP Haji Bergerak Cepat

admiin
12 Jun 2025 21:54
2 menit membaca

PerKlik.com – Sebuah kabar mengejutkan datang dari proses evaluasi penyelenggaraan ibadah haji 2025. Pemerintah Arab Saudi dikabarkan sempat mewacanakan pemangkasan kuota haji Indonesia hingga 50 persen untuk musim haji tahun 2026. Kabar tersebut sontak menjadi perhatian publik mengingat Indonesia merupakan negara pengirim jamaah haji terbesar di dunia.

Informasi itu pertama kali disampaikan oleh Kepala Badan Pelaksana Haji BP Haji, Mochamad Irfan Yusuf, atau yang akrab disapa Gus Irfan. Ia mengonfirmasi bahwa wacana pemangkasan kuota itu muncul saat proses transisi pengelolaan haji dari Kementerian Agama ke BP Haji, dan menjadi bagian dari evaluasi menyeluruh yang dilakukan otoritas haji Saudi terhadap pelaksanaan haji 2025.

“Memang ada sinyal dari Saudi mengenai wacana pemotongan kuota. Ini belum keputusan final, tetapi menjadi peringatan serius bagi kita untuk membenahi tata kelola haji,” ujar Gus Irfan saat ditemui di Jakarta, Selasa (10/6/2025).

Menurut keterangan BP Haji, alasan utama munculnya wacana tersebut adalah sejumlah catatan dari Saudi, terutama terkait data kesehatan jamaah, pengaturan transportasi saat Armuzna Arafah-Muzdalifah-Mina, serta kualitas layanan akomodasi dan konsumsi.

Wakil Kepala BP Haji, Dahnil Anzar Simanjuntak, menambahkan bahwa wacana pemotongan kuota itu tidak pernah diumumkan secara resmi oleh pihak Saudi, melainkan disampaikan dalam bentuk sinyal “peringatan keras” agar Indonesia meningkatkan profesionalisme dalam penyelenggaraan haji.

“Mereka tidak langsung memutuskan. Tapi ini adalah warning atas evaluasi teknis. Kami langsung menindaklanjuti lewat pertemuan teknis dan pembentukan task force bersama,” kata Dahnil.

Menyadari potensi dampak besar terhadap jamaah haji Indonesia, BP Haji bergerak cepat. Mereka membentuk satuan tugas bersama otoritas Saudi untuk menangani isu-isu krusial seperti manajemen data, pelayanan kesehatan jamaah, hingga rekayasa transportasi saat puncak haji di Armuzna.

Gus Irfan juga menyampaikan optimismenya bahwa kuota haji Indonesia untuk 2026 akan tetap aman, bahkan berpeluang bertambah jika perbaikan berjalan maksimal.

“Kami sedang melakukan diplomasi teknis dan diplomasi kebijakan. Dengan semangat transparansi dan komitmen perbaikan, Saudi sudah menunjukkan sikap kooperatif,” tegasnya.

Dalam perkembangan terakhir, pihak Arab Saudi disebut telah membatalkan wacana pemotongan kuotatersebut. Hal ini dikonfirmasi oleh BP Haji usai pertemuan teknis tingkat tinggi dengan otoritas Saudi di Mekkah.

“Alhamdulillah, mereka menyatakan akan mendukung Indonesia selama kita menunjukkan keseriusan dalam meningkatkan kualitas pelayanan,” tutur Dahnil.

Sementara itu, Menteri Agama RI, KH. Nasaruddin Umar, menegaskan bahwa pihaknya belum pernah menerima surat atau notifikasi resmi dari Saudi terkait pemotongan kuota.

“Kami tetap fokus pada pelayanan jamaah dan memastikan tidak ada keputusan sepihak dari pihak Saudi. Insya Allah, kuota aman,” ujar Menag dalam konferensi pers di Jakarta. (glg)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *