Tragedi Ledakan Amunisi Kadaluarsa di Garut: 13 Orang Tewas, Satu Korban Selamat Ceritakan Detik-detik Maut

admiin
12 Mei 2025 21:51
Nongkrong 0 97
3 menit membaca

PerKlik.com — Sebuah ledakan dahsyat mengguncang Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada Minggu (11/5/2025) sore. Insiden tragis itu menewaskan 13 orang, terdiri dari anggota TNI dan warga sipil, saat proses pemusnahan amunisi kadaluarsa. Ledakan terjadi secara tiba-tiba, bahkan ketika proses pemusnahan dinyatakan telah selesai.

Satu-satunya korban selamat, Anjas (26), warga Desa Sancang, Kecamatan Cibalong, menceritakan detik-detik mengerikan ketika dirinya lolos dari maut. Ia mengatakan, saat ledakan terjadi, ia sedang menjauh dari lokasi sumur tempat pemusnahan amunisi karena sedang menjalankan perintah membawa tutup peti amunisi. Beberapa detik kemudian, ledakan besar mengguncang tanah dan menghancurkan rekan-rekannya yang masih berada di dekat titik pemusnahan.

“Saya disuruh Danru (Komandan Regu) untuk bawa tutup peti amunisi. Saat sedang berjalan menjauh, tiba-tiba terdengar suara ledakan keras dari arah sumur. Pasir, tanah, dan potongan tubuh rekan-rekan saya langsung menghantam tubuh saya,” tutur Anjas kepada wartawan, Senin (12/5/2025), dengan wajah masih syok namun tidak mengalami luka serius.

Menurut Anjas, proses pemusnahan sebenarnya telah selesai dilakukan dan para pekerja sudah mulai bersiap untuk berkemas. Namun secara mengejutkan, ledakan susulan terjadi, yang diduga berasal dari sisa amunisi yang belum sepenuhnya netral. “Semua merasa pekerjaan sudah selesai, tidak ada yang menyangka masih ada sisa amunisi aktif yang bisa meledak,” imbuhnya.

Ledakan terjadi di area sumur yang dijadikan tempat penghancuran amunisi. Lokasi tersebut berada cukup jauh dari pemukiman warga, sekitar 2 kilometer dari jalan utama Kecamatan Cibalong. Warga setempat mengaku terkejut atas kejadian ini, karena kegiatan pemusnahan amunisi biasanya berlangsung rutin setiap tahun tanpa insiden berarti.

“Sudah bertahun-tahun kegiatan ini dilakukan, tapi baru kali ini ada korban jiwa sebanyak ini,” ujar seorang warga yang enggan disebutkan namanya.

Hingga kini, seluruh korban meninggal telah dievakuasi ke kamar jenazah RSUD Pameungpeuk, Garut. Sementara itu, area ledakan telah disterilisasi oleh pihak TNI guna penyelidikan lebih lanjut. Tim forensik dan penyidik militer masih bekerja di lokasi untuk memastikan penyebab pasti ledakan susulan tersebut.

Berikut adalah daftar nama korban meninggal dunia dalam insiden tersebut:

Korban dari pihak TNI:

  1. Kolonel Antonius Hermawan
  2. Mayor Anda Rohanda
  3. Kopral Dua Eri Dwi Priambodo
  4. Peltu Aprio Setiawan

Korban sipil:

  1. Iyus Ibing
  2. Erus Setiawan
  3. Iyus (Cimerak)
  4. A Toto
  5. Endang
  6. Ipan
  7. Anwar
  8. Agus Jebrag
  9. Dadang (Karang Taruna)

Pihak Kodim Garut dan Komando Daerah Militer (Kodam) III/Siliwangi belum memberikan keterangan resmi terkait penyebab teknis ledakan, namun menyatakan duka mendalam dan akan mengusut kejadian ini hingga tuntas.

“Kami sangat berduka atas gugurnya prajurit dan warga dalam tugas ini. Kami berkomitmen mengusut tuntas penyebab insiden ini serta memberikan penghormatan dan santunan kepada keluarga korban,” ujar pernyataan singkat dari Kodam III/Siliwangi yang diterima redaksi.

Tragedi ini menjadi catatan kelam dalam sejarah pemusnahan amunisi di Indonesia. Evaluasi dan investigasi ketat kini menjadi tuntutan berbagai pihak agar kejadian serupa tidak terulang kembali.(Tim)

 

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *